Kamis, 01 November 2012

7 ‘Surga’ Kopi di Tanah Sumatera

Alhamdulillah, akhirnya ane dah bisa ngisi blog lagi setelah hampir vacum +- 5 Bulan. Jadi, awal posting di bulan ini ane awaln dengan kopi. Biar " Mele' " matanya ya kan XD. OK, Ini Dia :

Pasti agan-aganwati udah familiar sama yang namanya 7 Keajaiban Dunia.
Sayangnya sejak tahun ini, Candi Borobudur kebanggan kita udah ga termasuk dalam 7 Keajaiban Dunia. Tapi di posting kali ini, ane bukan mau membahas 7 Keajaiban Dunia 2012 melainkan 7 'Keajaiban' Surga KOPI yang ada di Indonesia!

Selain Candi Borobudur dan Pulau Komodo yang sempet mencuat dalam ajang pemilihan 7 Wonders World, Indonesia masih punya “hidden paradise” lain yang jauh lebih dahsyat dan punya daya jual tinggi. Namun, sayangnya luput dari perhatian kita. Mungkin karena ini, gan si PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) selaku APM Daihatsu terpanggil untuk melakukan Ekspedisi “TERIOS 7 WONDERS: SUMATERA COFFEE PARADISE” untuk pertama kalinya di Indonesia! Salut, gan!

Sesuai namanya, Ekspedisi Terios ini bertujuan untuk memaparkan keunikan Sumatera sebagai penghasil kopi terbaik di dunia dengan menyambangi 7 daerah penghasil kopi terbaik yang ada di Sumatera. Daihatsu Terios menjadi Sahabat Petualang menjelajahi Sumatera. Petualangan tim Terios ini menempuh jarak 3.500 km mulai dari Liwa (Lampung) sampai ke Takengon (NAD). Nah, berikut ini catatan hasil penjelajahan Tim Daihatsu Terios.



[Wonder 1] KOPI LIWA

Liwa, Lampung menjadi spot awal tim Terios 7 Wonders: Sumatera Coffee Paradise. Aura kopi langsung terasa ketika tim memasuki kota,terlihat warung kopi bertebaran di berbagai sudut kota. Sentra pengolahan kopi KUD Karya Utama di Sipatuhu menjadi awal ekspedisi ini. KOPI GINSENG DAN PINANG adalah kopi paling gres yang tengah di kembangkan. Kopi ini diklaim punya khasiat yang bagus untuk kesehatan.

Selain itu, ada juga KOPI LUWAK – yang sudah sering kita dengar. Proses kopi Luwak itu ga segampang saat kita meminumnya lho. Luwak itu sendiri susah untuk ditangkarkan. Hewan ini, gampang stress kalo kondisinya terganggu. Karena itu, kita harus tau karakteristik Luwak untuk memaksimalkan produksinya. Tidak semua biji kopi dimakan oleh luwak. Hanya biji kopi pilihan dan punya kualitas terbaiklah yang dimakan. Cara mudah menentukan biji kopi terbaik bisa tampak dari warna merah dan tenggelam saat hendak direndam. Bila sang musang sudah memakan biji terbaik, setidaknya minimal 6 jam kemudian, setelah mengalami fermentasi di dalam pencernaannya, dikeluarkan kembali via feses dalam bentuk sekumpulan biji. Pembersihan dan pengeringan kembali menjadi langkah selanjutnya sebelum dikirim ke pengolah kopi dan siap dipasarkan.



[Wonder 2] KOPI LAHAT

Ekspedisi berlanjut dengan menyambangi home industri pengolahan kopi tradisional milik privatir di Lahat yaituKOPI LAHAT. Sang pemilik, Zahari Cikman memulai industri ini sejak 1980. Proses pengolahan kopi ini begitu sederhana, namun tidak meninggalkan aroma khas kopi Lahat. Mulai dari bahan baku pembakaran batok kelapa, proses berendang (sangrai) hingga penggilingan sampai 2 kali untuk mendapatkan kopi yang siap saji.

Aroma Kopi Lahat sangat kuat dan terasa lebih lembut bila disajikan. Satu kilogram kopi ini dihargai Rp 40 ribu.



[Wonder 3] KOPI PAGAR ALAM

Usai bercengkerama dengan masyarakat kopi Lahat, tim bergerak menuju Pagar Alam, 48 kilometer dari Lahat. Disini tim menemukan kenikmatan KOPI PAGAR ALAM.

Kopi Pagar Alam asli, aromanya khas dan lebih lembut saat diminum. Bagi penggemar kopi, kenikmatan dan rasanya tidak bisa dilupakan.



[Wonder 4] KOPI EMPAT LAWANG

“Ini dia kota kopi asal Sumatera” Bukan sekadar slogan belaka. Kopi menjadi komoditi andalan masyarakat kotaEmpat Lawang.

Setiap sudut desa hingga kota, kopi menjadi “bahasa gaul” masyarakatnya. Kopi menjadi minuman sehari-hari, tiga kali dalam sehari bak minum obat saja. Tidak heran, kalau biji kopi menjadi lambang kabupaten yang baru berusia 5 tahun. Pemerintah daerah cukup getol mendorong dalam mengembangkan industri kopi. Lebih jauh, Pemda setempat membuat motif batik berlatar kopi menjadi keunikan tersendiri.

KOPI EMPAT LAWANG begitu istimewa. Kopi disini merupakan persilangan kopi jenis Arabika dan Robusta. Aroma dan rasanya khas Empat Lawang.


[Wonder 5] KOPI CURUP

Ekspedisi berlanjut menuju daerah Curup. KOPI CURUP asli banyak disukai warga setempat. Rasanya khas dan ampasnya bisa diseduh kembali. Kopi menjadi komoditi andalan masyarakat Kepahiangan dan Curup. Kopi jenis robusta mendominasi perkebunan lokal.

Bagi kalian pencinta kopi, Jangan abaikan kopi yang satu ini, Kopi Curup atau lebih dikenal dengan Kopi Bengkulu ini!


[Wonder 6] KOPI MANDAILING

Ini dia kopi bersejarah dari Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara. Menurut catatan sejarah, bangsa Belanda telah menjejakkan kaki dan membawa kopi di wilayah ini sejak tahun 1699. Hingga tahun 1878, KOPI MANDAILING begitu kondang hingga mancanegara. Kecamatan Pakantan menjadi sentra pengembangan kopi yang dikembangkan Negeri Kincir Angin. Bisa dibilang, Kopi Mandailing Natal merupakan industri pertama kopi di Bumi Andalas.

Kopi yang dikembangkan merupakan jenis arabika yang sesuai dengan kondisi alam Mandailing.Hamparan perkebunan kopi rakyat berada di atas ketinggian di atas 1.200 meter dari permukaan laut (DPL). Sayangnya, pelan tapi pasti, Kopi Mandailing meredup pamornya. Padahal, dahulunya, kopi ini menjadi andalan ekspor hingga Eropa terutama Austria.

[Wonder 7] KOPI TAKENGON/ KOPI GAYO

Sampailah dipenghujung ekspedisi, Sambutlah KOPI TAKENGON atau lebih kondang KOPI GAYO.Aroma dan cita rasa tidak sekadar lokal, namun sudah membahana hingga mancanegara. Inilah kopi kebanggaanAceh.

Letak geografis serta pengolahan detail dalam pemrosesan membuat Kopi Gayo begitu berkarakter.Tidak heran, kalau masa kolonial Belanda hingga Jepang, komoditi kopi menjadi andalan yang dikembangkan. Kopi jenis Arabika mendominasi perkebunan yang membutuhkan tingkat ketinggian di atas 1.300 meter dari permukaan laut. Bahkan gerai kopi dunia dipasok oleh Kopi Gayo.

Tim Ekspedisi berkunjung ke salah satu sentra Kopi Gayo, Keitara di Takengon. Kopi menjadi industri yang menjanjikan. Mulai dari koperasi, usaha dagang (UD) hingga perusahaan terbatas hadir mengelola industri ini. Tidak jarang, buyer dari lokal hingga mancanegara langsung datang untuk bertransaksi.
Ayo Kopi Gayo, tetap tebarkan aroma dan cita rasamu ke seantero dunia…



Wah ane ga nyangka ternyata di Pulau Sumatera ada 7 Keajaiban Kopi di Indonesia!

Sebelumnya ane minta maaf kalo berbau iklan, soalnya yang ngadain ini salah satu perusahaan otomotif di Indonesia. Semoga posting ane ini bermanfaat apalagi bagi para pecinta kopi.

Sumber : http://www.kaskus.co.id/post/508fb2570176085c3e000015#post508fb2570176085c3e000015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar